Rabu, 20 April 2016

DEVELOPMENT PROCESS


Developing Business/IT Strategie

Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya.
Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat pula digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya sistem informasi, maka perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang karena adanya perubahan orientasi bisnis. Disamping itu, sistem informasi yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada kompetitor karena adanya kerumitan teknologi untuk memasuki persaingan pasar.
Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut.
1.      MinimizeRisk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecastingfinancial advisoryplanning expert, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan sarana bagi manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.
2.      ReduceCost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat empat cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat dan praktis, serta otomatisasi proses.
3.      AddedValue
Teknologiinformasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
4.      Create NewRealities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commercee-loyaltye-customer, dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem informasi. strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif dalam untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi lain yang diterapkan perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem informasi menjadi kunci strategi sistem informasi.

DEVELOPING BUSINESS/IT SOLUTION

Pendekatan melalui sistem untuk pemecahan masalah menggunakan orientasi sistem untuk mendefinisikan masalah dan peluang dan kemudian mengembangkan solusi yang sesuai dengan memungkinkan untuk diaplikasikan. Aktivitas yang dilakukan untuk menganalisis masalah dan memformulasikan sebuah solusi adalah sebagai berikut :

1. Mengenali dan mendefinisikan masalah ataupun peluang dengan menggunakan systems
    thinking.
2. Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif solusi dari sebuah sistem.
3. Memilih sebuah solusi sistem yang sesuai dengan kebutuhan yang ada.
4. Mendesain solusi sistem yang dipilih.
5. Mengimplementasikan dan mengeavaluasi kesuksesan dari sistem yang sudah di desain.
ENTERPRISE e-BUSINESS SYSTEMS

ENTERPRISE e-BUSINESS SYSTEMS
Membangun sebuah Sistem Informasi e-Bisnis harus memperhatikan tujuan, strategi dan prospek kedepannya. Dalam membangun jaringan e-Bisnis sebaiknya ada keinginan yang kuat dan konsisten untuk   membangun hubungan langsung dengan konsumen.
E-Bisnis merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual – beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital.
Istilah e-Bisnis (e-commerce) berkaitan dengan melakukan bisnis secara elektronik. E-commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi dan video. E-commerce mencakup segala macam aktifitas termasuk perdagangan elektronik baik barang ataupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public procurement, direct consumer marketing, dan layanan purna jual. Termasuk juga produk (consumer good, peralatan medis) atau jasa (layanan informasi, keuangan dan hukum); aktivitas tradisional (kesehatan, pendidikan) dan aktivitas-aktivitas baru (virtual malls)” (European Commission, 1997)
Penggunaan perdagangan dilakukan dengan cara ini, dapat memacu inovasi dalam transfer dana elektronik, manajemen rantai suplai, pemasaran Internet, proses transaksi online, pertukaran data elektronik (EDI), inventory management sistem, dan sistem pengumpulan data otomatis.
MEMBANGUN SEBUAH SISTEM INFORMASI E-BISNIS
Terdapat beberapa metode didalam membangun sebuah Sistem Informasi e-Bisnis seperti Metode daur hidup (life cycle), prototype, dan metode spiral. Dari ketiga macam metode tersebut, metode daur hidup cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses doumentasi yang rapi.
Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Pada setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian proposal Teknologi Informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi prioritas-prioritas e-bisnis.  Diikuti dengan tahapan pemaparan kasus e-bisnis untuk perkembangan bissnis atau Investasi Teknologi Informasi (TI). Tahap akhirnya adalah penyampaian rencana aplikasi e-bisnis dalam bentuk pengembangannya dan penyebarannya.
Tahap Analisis
Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek penting yang  sangat berpengaruh didalam membangun Sistem informasi e-bisnis ini seperti :
1.            Kelayakan teknis
2.            Pengembailan ekonomis
3.            Pengembalian non ekonomis
4.            Hukum dan etika
5.            Operasional
6.            Jadwal
TAHAP PERANCANGAN
Dalam merancangansebuah Sistem Informasie-Business harus memperhatikan  kebutuhan perusahaan e-business ,  Kebutuhan operator,     Kebutuhan pemakai  dan Kebutuhan teknis .
 TAHAP PENERAPAN
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan  rancangan yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan  Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer
TAHAP EVALUASI
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Karakteristik yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.
Disamping memperhatikan metode yang akan digunakan dalam membangun sebuah sistem Informasi e-Bisnis, kita juga harus memperhatikan tahapan-tahapan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dari Sistem Informasi e-Bisnis yang dibangun nantinya, seperti tahapan mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin, membangun halaman web untuk jalinan komunikasi antara Perusahaan dengan konsumen secara  efektif dan fleksibel, membangun Sistem Informasi e-Bisnis yang efektif serta Mengembangkan Sistem Informasi yang bersifat inter platform.
SISTEM PERDAGANGAN ELEKTRONIK ( e commerce )
A.        perdagangan via internet (internet commerce)
B.        perdagangan dengan fasilitas web internet (web e-commerce)
C.        perdagangan dengan system pertukaran data trstruktur secara elektronik (Elektronik          Data Interchange/EDI).
D.        Pentingnya e-commerce
Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan .
E.         Proses pembayaran elektronik
Adapun cara transaksi pada e-commerce, permintaan pelanggan dikirim ke pedagang, kemudian setelah diterima oleh pedagang dan diverifikasi oleh pedagang, kemudian pelanggan yang melakukan pembayaran yang kemudian akan masuk ke server pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan melalui kartu kredit, smart cards, rekening bank, dan sebagainya. Tapi disini alat pembayaran yang lebih aman dengan menggunakan Paypal.
PENDUKUNG KEPUTUSAN E-BUSINESS
A. Pendukung keputusan dalam E-Business
            Untuk dapat sukses dalam E-Business dan E-Commerce, perusahaan memerlukan system informasi yang dapat mendukung bermacam-macam informasi dan membuat keputusan yang diperlukan oleh manajer dan seorang profesional bisnis.
Level of managerial decision making yang harus ddidukung oleh teknologi informasi adalah :
l   Strategic Management
            Dewaqn direksi,komite eksekutif yang mengembangkan sasaran keseluruhan, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan stratejik. Mereka juga melakukan monitor terhadap kinerja stratejik perusahaan dan keseluruhan arah politik, ekonomi, dan lingkungan persaingan.
l   Tactical Management
           Para menajer yang mengembangkan rencana jangka pendek dan menengah, penjadwalan, anggaran,merinci kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis bagi subunitnya. Mengalokasikan sumber daya dan memonitor kinerja subunitnya.
l   Operational Management
           Mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan. Mengatur penggunaan sumber daya dan kinerja tugas sesuai dengan prosedur dan anggaran.
           Management Information Systems (MIS) pada dasarnya merupakan type dari management Support Systems. System informasi manajemen menghasilkan produk infomasi yang mendukung kebutuhan pengambilan keputusan day-by-day management. Output Sistem Informasi manajemen berupa reports, dan displays.
Employment Challenges pengaruh yang kuat dari teknologi informasi dalam pekerjaan adalah perhatian ethical yang utama dan menceritakan secara langsung kepada pengguna computer untuk mencapai keotomatisan dalam aktivitas kerja.
Penggunaan teknologi informasi dalam tempat kerja akan mengangkat berbagai macam health issues. Penitikberatan penggunaan computer adalah pelaporan health problems seperti job stress, kerusakan tangan dan urat leher, ketegangan mata, radiasi, dan setiap kematian yang diakibatkan oleh computer.
B. Security Management of E-Business
            Tujuan dari security management adalah kekuratan, integritas, dan keamanan dari semua proses dan sumber daya E-Business.
Metode lainnya untuk mengontrol dan mengamankan internet dan jaringan lainnya adalah mengunakan fire wall komputer dan software.

Minggu, 10 April 2016

MANAGEMENT DATABASE

Kesuksesan sebuah organisasi tergantung pada keberhasilan manajemen melaksanakan pekerjaannya, keberhasilan manajemen tergantung pada dukungan tersedianya informasi yang relevan, dan tersedianya informasi yang relevan bagi manajemen hanya dapat diperoleh melalui pengolahan data yang tepat.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen berbasis data ini akan sangat membantu manajemen yang memerlukan data dan informasi agar dapat mencapai tujuan secara efesien dan efektif yaitu dengan semakin berkembangnya teknologi komputer sebagai alat pengolah data menjadi informasi, maka pekerjaan informasi yang rumit dalam organisasi sangat banyak mengalami perubahan dan kemudahan.
Basis data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi. .  Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna.
DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database. Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System/DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:
A.     Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
B.     Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
C.     Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
D.     Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten
E.      Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadinya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
F.      Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
G.     Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query / pencarian informasi).

Ada banyak DBMS yang sangat populer seperti Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, IBM DB2, dan masih banyak lagi.

1.    Data Organization

Komputer pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi angka yang rumit. Dengan perkembangan zaman, perusahaan membutuhkan komputer untuk memecahkan masalah yang sama dengan input yang berbeda, secara berulang-kali. Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya, data tersebut tidak akan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.
A.     Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file.
File dapat diwakili oleh table-tabel. Record adalah baris-baris di dalam table. Nilai di dalam baris mencerminkan nilai-nilai field data. Hierarki sederhana field yang membentuk record yang bergabung menjadi satu file menciptakan organisasi mendasar dan seluruh data yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan dengan bantuan computer.
B.      Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Kolom-kolom dalam spreadsheet mencerminkan field-field data sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam table berisi nilai-nilai field. Konsep table, merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data yang paling populer bagi organisasi bisnis, struktur basis data relasional (relationa database structure), secara konseptual serupa dengan sekumpulan table-tabel yang saling berhubungan.
C.     Flat Files
File datar (flat file) adalah suatu table yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Alasan dari sebuah table harus menjadi flat file adalah karena computer membaca field-field data dari suatu record secara berurutan. Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, computer tidak akan dapat membaca record dengan benar. Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisassi. Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus field-field data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan.
D.     Field-field kunci
Kunci (key) di dalam suatu table adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-massing record di dalam table. Satu field  dalam banyak kasus dapat menjadi kunnci bagi suatu table. Beberapa table mungkin memiliki dua field yang merupakan kanndidat untuk menjadi kunci. Kandidat kunci (key candidate) adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris table namun tidak dipilih untuk menjadi kunci. Nilai-nilai field yang lebih panjang akan dihindari, karena nilai field yang panjang akan memiliki risiko salah ketik dalam menulis nilai field kunci yang lebih tinggi.
E.     Tabel-tabel yang Berhubungan
Terkadang table-tabel yang pada awalnya berdiri sendiri dapat diminta untuk digabungkan.

2.    Database Structure

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu system manajemen basis data.
A.     Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja dengan baik pada system pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang.
B.     Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record- record tertentu. Hal  ini memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data.
C.     Struktur Basis Data Relasional
Terobosan muncul dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional yang dilakukan secara independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd. Pekerjaan mereka erat kaitannya dengan struktur basis data relasional yang merupakan struktur yang saat ini paling umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi bisnis. Struktur basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan tabel-tabel yang mirip seperti tabel-tabel spreadsheet.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, maka relasi dalam struktur basis data relasional adalah implicit. Relasi implicit (implicit relationship) dapat secara tidak langsung berasal dari data. Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implicit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami.

3.    Using Database

Formulir, laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system manajemen basis data.
A.     Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Selain itu, formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-record basis data.
Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi yang dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record tingkat yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.
B.     Query
Query  adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. Query  pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan kriteria tertentu. Manajer dapat memanfaatkan QBE (Query by Example) untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
C.     Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur dan Structured Query Language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh system manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis data-nya.
D.     Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak system manajemen basis data. OLAP digunakan untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic cross-tabulation. Data mining, data marts, dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka. Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Knowledge discovery menganalisis penggunaan data dan kesamaan data di antara tabel-tabel yang berbeda.

4.    Place The Management Database into Perspective

Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal.
A.     Keuntungan DBMS
-          Mengurangi pengulangan data.
-          Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi. Mengambil data dan informasi dengan cepat.
-          Keamanan yang lebih baik.
B.     Kerugian DBMS
-          Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS mainframe mahal harganya.
-          Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan nama DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah sumber daya computer untuk mengakses basis dataMempekerjakan dan memelihara staf DBA.




Selasa, 05 April 2016

System Development

System Development

Ø  THE TRADITIONAL SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak , konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Karena pekerjaan-pekerjaan diatas mengikuti satu pola yang teratur dan dilaksanakan dengan cara dari atas kebawah, SDLC tradisional sering kali disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach). Aktivitas ini memiliki aliran satu arah menuju ke penyelesaian proyek.
Ø  PROTOTYPING
Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses prototype ini disebut prototyping. Dasar pemikiran adalah membuat prototipe secepat mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat.
Jenis-Jenis Prototype
a.      Prototipe evolusioner (evolutionary prototype)
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Jadi, satu prototipe akan menjadi sistem aktual. Langkah dalam pembuatan suatu Prototipe Evolusiner :
-          Mengindefinisikasi Kebutuhan Pengguna
Pengembangan mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
-          Membuat Satu Prototipe
Pengembangan mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe.
-          Menentukan Apakah Prototype Dapat Diterima
Pengembangan mendemonstrasikan prototype kapada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan.
-          Menggunakan prototipe
prototipe menjadi sistem produksi.

b.      Prototipe persyaratan (requirements prototype)
Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu menggungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan. Langkah-langkah pengembangan prototipe persyaratan yang terlibat dalam pembuatan sebuah tipe prototipe persyaratan:
-          Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem baru.
-          Menguji sistem baru
Pengembang menguji system.
-          Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
-          Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
pendekatan ini diikuti prototipe ditujukan hanya untuk memiliki penampilan dari suatu sistem produksi.
Ø  RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
  RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi (information engineering-IE) adalah nama yang diberikan Martin kepada keseluruhan pendekata pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh. istilah perusahaan (enterprise) digunakan untuk menjabarkan keseluruhan perusahaan.
Ø  PLACE THE TRADITIONAL SDLC, PROTOTYPING AND RAD INTO PERSPECTIVE
SDLC tradisional, prototyping, RAD, dan BPR semuanya adalah metodologi. SDLC tradisional adalah suatu penerapan pendekatan sistem terhadap masalah pengembangan system, dan memiliki seluruh unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali dari identifikasi masal dan di akhiri dengan penggunaan sistem. Prototyping merupakan bentuk singkatan dari pendekatan sistem yang berfokus pada defenisi dan pemenuhn kebutuhan pengguna. RAD merupakan suatu pendekatan alternatif terhadap fase-fase desain dan implementasi SDLC.
Ø    DECISION MAKING
Helbert A. Simon memperkenalkan suatu model kerangka dasar proses pengambilan keputusan, yaitu :
a.       Pemahaman.
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
b.      Perancangan.
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
c.       Pemilihan.
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Tujuan Pengambilan Keputusan.
A.     Tujuan pengambilan keputusan itu bersifat tunggal, dalam arti bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
B.      Pengambilan keputusan yang bersifat ganda, dalam arti bahwa satu keputusan yang diambil sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan.
-          Programmed Decision
Seringkali situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam sebuah organisasi merupakan situasi yang sudah pernah terjadi sebelumnya dan muncul kembali secara berulang-ulang. Untuk menghadapi situasi tersebut, organisasi menggunakan apa yang disebut Performance Program, yaitu sebuah prosedur standar dan terstruktur dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi situasi tertentu. Pengambilan keputusan seperti inilah yang disebut dengan Programmed Decision. Hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk mengambil keputusan secara cepat tanpa harus mencari informasi, mempertimbangkan alternatif dan berbagai hal lainnya yang memakan waktu. Meski demikian, manajer harus waspada kapan saatnya menyesuaikan Performance Program karena organisasi harus dapat merespon terhadap lingkungan yang dinamis dan berubah-ubah. Performance Program yang efektif dipakai saat ini misalnya, mungkin tidak efektif lagi untuk dipakai dua tahun mendatang. Contohnya adalah penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.

-          Non-Programmed Decision Making
Pengambilan keputusan yang merespon terhadap sebuah situasi baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya disebut sebagai non-programmed decision making. Pengambilan keputusan tipe ini mengharuskan pengambil keputusan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang ada. Mengingat lingkungan bisnis masa kini yang terus berubah-ubah dengan cepat dan penuh dengan ketidakpastian, manajer akan banyak menghadapi non-Programmed Decision. Situasi non-programmed decision tertentu yang terjadi secara berulang-ulang dapat dikembangkan menjadi Programmed Decision apabila manajer cermat dan mampu membuat Performance Program yang tepat. Contohnya adalah pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang modern dan sebagainya.

Ø  DECISION SUPPORT SYSTEM

Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS ) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1.      Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2.      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.      Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Cara Penggunaan Informasi dari DSS:
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalahdengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
Ø  EXPERT SYSTEM
System pakar merupakan program computer yang mampu menyimpan pengetahuan dan kaidah dari domain pakar yang khusus. Dengan bantuan system pakar seorang yang awam atau tidak ahli dalam suatu bidang tertentu akan dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.
Jadi dari beberapa pengertian diatas maka pengertian system pakar sendiri adalah suatu system yang mempunyai kemampuan seperti seorang ahli pakar atau mempunyai seperti seseoarang yang ahli dalam bidang tertentu, dimana dapat menjawab masalah dan memberikan keputusan seperti seorang pakar.
Keuntungan System Pakar:
-          Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
-          Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
-          Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
-          Meningkatkan output dan produktivitas
-          Meningktkan kualitas.
-          Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.
Kelemahan System Pakar:
-          Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
-          Sulit dikembangkan. Hal itu tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
-          System pakar tidak 100% bernilai pasar.

Ciri Ciri System Pakar
-          Memiliki informasi yang handal
-          Mudah dimodifikasi
-          Heuristic dalam menggunakan pengetahuan
-          Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer
-          Memiliki kemampuan untuk beradaptasi


Nama Kelompok:



  • Dini Nurlayli   1310208124
  • Vita Dian          1310208399            
  • Putri Indah  I   1310208491
  • Elly Mawarni   1310208568
  • Dina Yuniari    1310208615
  • Belah Arista     1310208627